Rabu, 06 Maret 2013

sambungan



“Sabtu Sore”


Ketika pulang sekolah viti mendapat sms dari salah satu sahabat maria, dan juga sekaligus teman dekatnya viti, bernama canyo. Sms itu berisikan tentang baju yang viti pinjam baiknya di kembalikan hari ini. Dan dengan senang hati viti pun pergi mengantar baju tersebut. Pertemuan viti dengan canyo itu membuat hati viti semakin sedih lantaran ketika viti sudah sampai komplek gereja,sebelum bertemu canyo yang sedang berada dipastoran, viti melihat kakaknya sedang duduk sendiri di tempat “anti galau” (menurut viti dan sang kakak) dan sepertinya kakaknya itu sedang banyak masalah sampai-sampai datang di tempat “anti galau tersebut” . kemudian viti lalu teringat masa-masa ketika mereka duduk berdua di tempat antai galau itu saling bertukar fikir,bercanda tawa ketika masalah itu kelar,saling mengajarkan, dan saling mengeluarkan air mata ketika curahan hati itu sedih, ingin rasanya hati viti untuk menemui kakaknya itu namun viti tidak sanggup dan akhirnya viti memutuskan untuk laju terus menggunakan sepeda motornya.

Sesampainya viti di pastoran, viti pun langsung masuk dan menuju dapur pasotoran, viti juga teringat dengan masa-masa gembira saat viti bersama kakaknya di koledor menuju dapur pastoran.

Sesampai di dapur viti bertemu canyo, dan canyo memberi sesuatu pada viti yaitu data nama anak misdinar serta uang di dalamnya, katanya itu titipan dari maria agar viti saja yang memesan baju anak misdinar, padahal viti dan maria telah berjanji akan memesan baju itu bersama. Lalu viti pura-pura bernyata tentang keberadaan maria, dan canyo memberika kesaksian palsu canyo mengatakan bahwa maria pulang kampung dan hari minggu maria tidak bisa ikut pelayana. Namun viti hanya bisa tersenyum menanggapi saksi dusta canyo tersebut dan viti pun keluar dari pastoran.

Ketika viti hendak menghidupkan motor,viti disapa oleh seorang suster yang juga akrab dengan viti tak di sangka suster menanyakan tentang maria pada viti, lalu viti bingung menjawabnya, hati viti semakin terasa sakit, dan hampir mengeluarkan air mata, namun untung saja canyo keluar jadi perbincangan dilanjutkan oleh canyo. Canyo juga bersaksi dusta terhadap suster. Yachhh viti hanya bisa terdiam dan ikut tertawa pada saat ceritanya lucu.

Akhirnya perbincangan selesai, masing-masing melanjutkan aktivitasnya. Dan viti kembali pulang dan lagi-lagi Viti sedih,lantaran memikirkan kakaknya viti tidak tahu kenapa kakaknya rela menyuruh temannya bersaksi dusta Viti sangat sedih sekali dan air mata kembali menghiasi wajah viti padahal matanya sudah bengkak dan viti pun kembali mengorbankan diri untuk tidak ikut doa malam lantaran tidak sanggup datang ke komplek gereja.

Tangisan masih saja berlanjut, hingga jam 1 subuh viti masih saja bersedih, dan viti sudah tidak sanggup berada dirumah viti pun pergi ketempat anti galau yaitu di komplek gereja-dibawah lonceng. Air mata pun terhenti seakan-akan sudah habis,pohon-pohon ikut bergerak seolah-olah mengerti dengan keadaan dan itu membuat viti menjadi lega dengan sendirinya.

Tepat jam 2 subuh viti pun pulang karena minggu harus pelayanan ….








Tidak ada komentar:

Posting Komentar