Rabu, 06 Maret 2013

Kisah Adik dan Kakak



Kerinduan Seorang Adik

Seorang anak sulung berusia 15 tahun bernama Viti. Viti sering banget aktiv kegereja, sehingga suatu ketika ia bertemu sorang kakak senior dalam organisasi Misdinar digerejanya, kakak yang baik hati,yang rajin kegeraja, yang banyak pengetahuan tentang iman, dan Viti pun merasa nyaman dengan kakak itu. Kendati tidak mempunyai kakak Viti pun menganggap perempuan itu seperti kakak kandungnya sendiri .Dan begitu juga kakak seniornya tersebut sudah menganggap Viti sebagai adiknya. Kakak itu bernama Maria, yaachh sesuai dengan namanya Maria,dia adalah orang yang Top banget jadi teladan menurut Viti.

Maria banyak mengajarkan berbagai hal, pengalaman hidup pada Viti,sehingga kehidupan Viti tadinya sering merasa kesepian, tidak memiliki teman curhat, tidak merasakan kasih sayang dari seorang kakak, tidak mengerti apa-apa tentang gereja, tidak mengenal lingkungan sekitar(hanya lingkup kecil/kurang bergaul), sering mengeluh dengan kehidupan keluarga yang kurang harmonis, yang mudah putus asa dsb, semenjak berkenalan, sering bersama orang yang di anggap kakak kandungnya yaitu Maria  viti berubah drastis, Viti pun menjadi anak yang baik, semua sifat jelek nya mampu di rubahnya. Setiap ada masalah dalam kehidupannya kini Viti mampu menghadapinya.

Dan  Viti yang dianggap buruk waktu masa SMP nya sekarang bisa menjadi teladan teman-teman dilingkungan sekitarnya. Dan yang sangat mengesankan orang tua Viti  yang jarang harmonis,jarang ke gereja pun sampai bisa disadarkan oleh Viti sendiri, lantaran bantuan Tuhan Yesus melalui perantaraan Maria.

·         Sungguh salut bukan..????

Setiap ada masalah mereka selalu bertukar fikir(saling curhat).Dan semenjak itu Viti sangat menyayangi Maria yang dianggap sebagai kakak. Kehidupan di jalani terus menerus dengan ikhlas,enjoy dan bercanda tawa antara adik dan kakak tersebut.

Namun kita tahu bahwa hidup itu di ibaratkan roda yang berputar, tidak selamanya kita berada diatas, dan kita tahu juga hidup ini tak selalu mudah, berbatu terjal dan penuh liku.

Suatu ketika Viti dipinjamkan buku yang berjudul Pelangi Kehidupan serta Viti dipercayakan Maria untuk membaca buku(diary)tentang kehidupan Maria diamasa lalu. Namun Viti kurang bertanggung jawab atas buku yang dipercayakan kepadanya. Buku yang berjudul Pelangi Kehidupan Viti pinjamkan pada sahabatnya dan akhirnya buku tersebut rusak, lalu Viti bingung bagaimana mau mengembalikan buku tersebut, sebab Viti tau banget sifat kakaknya(Maria) itu pendendam, dan paling tidak suka barang kesayangannya itu dirusak oleh orang lain.

Selain itu kesalahan Viti adalah Viti tidak langsung mengembalikan buku yang rusak itu pada kakak nya atau VIti tidak menyuruh temannya yang merusakkan buku kesayangan kakak nya itu langsung pada kakaknya (Maria),melainkan Viti hanya menyimpan buku itu, lantaran Viti masih bimbang dan penuh rasa takut.

kendati sudah lama dipinjam akhirnya Maria pun menagih buku itu pada Viti, namun Viti terpaksa berbohong asalannya adalah lupa. Dan lama kelaman Maria pun mulai curiga dan mulai berfikir negative tentang kondisi buku tersebut, karena buku diary  Maria telah dikembalikan hanya tinggal buku kesayangan Maria yaitu Pelangi Kehidupan yang belum dikembalikan.





Dan suatu hari Maria membuat rencana agar supaya Viti bisa mengembalikan buku kesayangannya tersebut. Dan rencana itu berhasil, Viti pun dengan penuh rasa takut, mengembalikan buku itu, dimasukkannya kedalam plastik hitam, dan Viti pun pulang setelah mengembalikan buku itu. Dan tak berapa kemudian, ketika Viti sampai di rumah, Viti mendapat sms dari Maria yang marah, kesal melihat keadaan bukunya yang rusak.

Dan karena kejadian itu Maria pun dengan sifatnya yang, pendendam,egois, keras serta dengan rasa penuh kecewa membuat ia tidak mau memaafkan kesalahan orang yang sudah dinggapnya sebagai adik nya itu (Viti). hubungan adik kakak pun seperti berakhir. Meski sudah berulang kali Viti meminta maaf Maria tidak pernah merespon permintamaafaan Viti. Meski Viti sering sms tentang seputar gereja Maria masih sering balas, namun ketika ketemu di gereja Maria tidak pernah mau melihat wajah Viti.

Dan Viti merasa sangat bersalah, sampai-sampai masuk gereja ketika ada Maria, Viti tidak sanggup dan Viti mengeluarkan air mata ataupun terkadang Viti keluar dan tidak ikut ibadat/misa. Viti tidak tahu ingin cerita dengan siapa tentang masalah ini, Viti hanya ingat kata sang kakak(Maria) : “jika ada masalah ketika kakak tidak bisa mendengarkan curhat mu datang lah digereja cerita pada Bunda Maria dan Yesus, hanya mereka setia hingga akhir hayat” .

Dan kini hidup Viti penuh dengan tangisan,merasa tertekan batin, Viti juga rela mengorbankan diri untuk tidak kegereja demi kakaknya itu, karena Viti berfikir jika viti ke gereja bertemu kakaknya, maka kakaknya akan sakit hati juga dan kakaknya menjadi berdosa hanya karena kehadiran viti dan viti juga merasa sangat kehilangan.  Kendati Maria adalah seorang pendendam, Viti tidak tahu kapan dia akan baikan dengan kakaknya(Maria) itu. Viti hanya menunggu keajaiban Tuhan. Viti hanya bisa berpasrah,berdoa,dan hanya bisa meminta maaf terus menerus.

Sungguh kasihan nasib mu Viti …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar