“Sabtu
Sore”
Ketika
pulang sekolah viti mendapat sms dari salah satu sahabat maria, dan juga
sekaligus teman dekatnya viti, bernama canyo. Sms itu berisikan tentang baju
yang viti pinjam baiknya di kembalikan hari ini. Dan dengan senang hati viti
pun pergi mengantar baju tersebut. Pertemuan viti dengan canyo itu membuat hati
viti semakin sedih lantaran ketika viti sudah sampai komplek gereja,sebelum
bertemu canyo yang sedang berada dipastoran, viti melihat kakaknya sedang duduk
sendiri di tempat “anti galau” (menurut viti dan sang kakak) dan sepertinya
kakaknya itu sedang banyak masalah sampai-sampai datang di tempat “anti galau
tersebut” . kemudian viti lalu teringat masa-masa ketika mereka duduk berdua di
tempat antai galau itu saling bertukar fikir,bercanda tawa ketika masalah itu
kelar,saling mengajarkan, dan saling mengeluarkan air mata ketika curahan hati
itu sedih, ingin rasanya hati viti untuk menemui kakaknya itu namun viti tidak
sanggup dan akhirnya viti memutuskan untuk laju terus menggunakan sepeda
motornya.
Sesampainya
viti di pastoran, viti pun langsung masuk dan menuju dapur pasotoran, viti juga
teringat dengan masa-masa gembira saat viti bersama kakaknya di koledor menuju
dapur pastoran.
Sesampai
di dapur viti bertemu canyo, dan canyo memberi sesuatu pada viti yaitu data
nama anak misdinar serta uang di dalamnya, katanya itu titipan dari maria agar
viti saja yang memesan baju anak misdinar, padahal viti dan maria telah
berjanji akan memesan baju itu bersama. Lalu viti pura-pura bernyata tentang
keberadaan maria, dan canyo memberika kesaksian palsu canyo mengatakan bahwa
maria pulang kampung dan hari minggu maria tidak bisa ikut pelayana. Namun viti
hanya bisa tersenyum menanggapi saksi dusta canyo tersebut dan viti pun keluar
dari pastoran.
Ketika
viti hendak menghidupkan motor,viti disapa oleh seorang suster yang juga akrab
dengan viti tak di sangka suster menanyakan tentang maria pada viti, lalu viti
bingung menjawabnya, hati viti semakin terasa sakit, dan hampir mengeluarkan
air mata, namun untung saja canyo keluar jadi perbincangan dilanjutkan oleh
canyo. Canyo juga bersaksi dusta terhadap suster. Yachhh viti hanya bisa
terdiam dan ikut tertawa pada saat ceritanya lucu.
Akhirnya
perbincangan selesai, masing-masing melanjutkan aktivitasnya. Dan viti kembali
pulang dan lagi-lagi Viti sedih,lantaran memikirkan kakaknya viti tidak tahu
kenapa kakaknya rela menyuruh temannya bersaksi dusta Viti sangat sedih sekali
dan air mata kembali menghiasi wajah viti padahal matanya sudah bengkak dan
viti pun kembali mengorbankan diri untuk tidak ikut doa malam lantaran tidak
sanggup datang ke komplek gereja.
Tangisan
masih saja berlanjut, hingga jam 1 subuh viti masih saja bersedih, dan viti
sudah tidak sanggup berada dirumah viti pun pergi ketempat anti galau yaitu di
komplek gereja-dibawah lonceng. Air mata pun terhenti seakan-akan sudah
habis,pohon-pohon ikut bergerak seolah-olah mengerti dengan keadaan dan itu
membuat viti menjadi lega dengan sendirinya.
Tepat
jam 2 subuh viti pun pulang karena minggu harus pelayanan ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar