Kerinduan Seorang Adik
Seorang anak sulung berusia
15 tahun bernama Viti. Viti sering banget aktiv kegereja, sehingga suatu ketika
ia bertemu sorang kakak senior dalam organisasi Misdinar digerejanya, kakak
yang baik hati,yang rajin kegeraja, yang banyak pengetahuan tentang iman, dan Viti
pun merasa nyaman dengan kakak itu. Kendati tidak mempunyai kakak Viti pun
menganggap perempuan itu seperti kakak kandungnya sendiri .Dan begitu juga
kakak seniornya tersebut sudah menganggap Viti sebagai adiknya. Kakak itu
bernama Maria, yaachh sesuai dengan namanya Maria,dia adalah orang yang Top
banget jadi teladan menurut Viti.
Maria banyak
mengajarkan berbagai hal, pengalaman hidup pada Viti,sehingga kehidupan Viti
tadinya sering merasa kesepian, tidak memiliki teman curhat, tidak merasakan
kasih sayang dari seorang kakak, tidak mengerti apa-apa tentang gereja, tidak
mengenal lingkungan sekitar(hanya lingkup kecil/kurang bergaul), sering
mengeluh dengan kehidupan keluarga yang kurang harmonis, yang mudah putus asa
dsb, semenjak berkenalan, sering bersama orang yang di anggap kakak kandungnya
yaitu Maria viti berubah drastis, Viti
pun menjadi anak yang baik, semua sifat jelek nya mampu di rubahnya. Setiap ada
masalah dalam kehidupannya kini Viti mampu menghadapinya.
Dan Viti yang dianggap buruk waktu masa SMP nya
sekarang bisa menjadi teladan teman-teman dilingkungan sekitarnya. Dan yang
sangat mengesankan orang tua Viti yang
jarang harmonis,jarang ke gereja pun sampai bisa disadarkan oleh Viti sendiri,
lantaran bantuan Tuhan Yesus melalui perantaraan Maria.
·
Sungguh
salut bukan..????
Setiap ada masalah
mereka selalu bertukar fikir(saling curhat).Dan semenjak itu Viti sangat
menyayangi Maria yang dianggap sebagai kakak. Kehidupan di jalani terus menerus
dengan ikhlas,enjoy dan bercanda tawa antara adik dan kakak tersebut.
Namun kita tahu bahwa
hidup itu di ibaratkan roda yang berputar, tidak selamanya kita berada diatas,
dan kita tahu juga hidup ini tak selalu mudah, berbatu terjal dan penuh liku.
Suatu ketika Viti dipinjamkan
buku yang berjudul Pelangi Kehidupan serta Viti dipercayakan Maria untuk
membaca buku(diary)tentang kehidupan Maria diamasa lalu. Namun Viti kurang
bertanggung jawab atas buku yang dipercayakan kepadanya. Buku yang berjudul
Pelangi Kehidupan Viti pinjamkan pada sahabatnya dan akhirnya buku tersebut
rusak, lalu Viti bingung bagaimana mau mengembalikan buku tersebut, sebab Viti
tau banget sifat kakaknya(Maria) itu pendendam, dan paling tidak suka barang
kesayangannya itu dirusak oleh orang lain.
Selain itu kesalahan Viti
adalah Viti tidak langsung mengembalikan buku yang rusak itu pada kakak nya
atau VIti tidak menyuruh temannya yang merusakkan buku kesayangan kakak nya itu
langsung pada kakaknya (Maria),melainkan Viti hanya menyimpan buku itu,
lantaran Viti masih bimbang dan penuh rasa takut.
kendati sudah lama dipinjam
akhirnya Maria pun menagih buku itu pada Viti, namun Viti terpaksa berbohong
asalannya adalah lupa. Dan lama
kelaman Maria pun mulai curiga dan mulai berfikir negative tentang kondisi buku
tersebut, karena buku diary Maria telah
dikembalikan hanya tinggal buku kesayangan Maria yaitu Pelangi Kehidupan yang
belum dikembalikan.
Dan suatu hari Maria
membuat rencana agar supaya Viti bisa mengembalikan buku kesayangannya
tersebut. Dan rencana itu berhasil, Viti pun dengan penuh rasa takut,
mengembalikan buku itu, dimasukkannya kedalam plastik hitam, dan Viti pun
pulang setelah mengembalikan buku itu. Dan tak berapa kemudian, ketika Viti
sampai di rumah, Viti mendapat sms dari Maria yang marah, kesal melihat keadaan
bukunya yang rusak.
Dan karena kejadian
itu Maria pun dengan sifatnya yang, pendendam,egois, keras serta dengan rasa
penuh kecewa membuat ia tidak mau memaafkan kesalahan orang yang sudah dinggapnya
sebagai adik nya itu (Viti). hubungan adik kakak pun seperti berakhir. Meski
sudah berulang kali Viti meminta maaf Maria tidak pernah merespon permintamaafaan
Viti. Meski Viti sering sms tentang seputar gereja Maria masih sering balas,
namun ketika ketemu di gereja Maria tidak pernah mau melihat wajah Viti.
Dan Viti merasa sangat
bersalah, sampai-sampai masuk gereja ketika ada Maria, Viti tidak sanggup dan
Viti mengeluarkan air mata ataupun terkadang Viti keluar dan tidak ikut
ibadat/misa. Viti tidak tahu ingin cerita dengan siapa tentang masalah ini, Viti
hanya ingat kata sang kakak(Maria) : “jika ada masalah ketika kakak tidak bisa
mendengarkan curhat mu datang lah digereja cerita pada Bunda Maria dan Yesus,
hanya mereka setia hingga akhir hayat” .
Dan kini hidup Viti
penuh dengan tangisan,merasa tertekan batin, Viti juga rela mengorbankan diri
untuk tidak kegereja demi kakaknya itu, karena Viti berfikir jika viti ke
gereja bertemu kakaknya, maka kakaknya akan sakit hati juga dan kakaknya
menjadi berdosa hanya karena kehadiran viti dan viti juga merasa sangat
kehilangan. Kendati Maria adalah seorang
pendendam, Viti tidak tahu kapan dia akan baikan dengan kakaknya(Maria) itu. Viti
hanya menunggu keajaiban Tuhan. Viti hanya bisa berpasrah,berdoa,dan hanya bisa
meminta maaf terus menerus.
Sungguh kasihan nasib
mu Viti …